viralkan.org – Thaksin Shinawatra adalah seorang pengusaha dan politisi asal Thailand yang menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand ke-23 dari tahun 2001 hingga 2006. Dikenal karena kebijakan populisnya yang berdampak signifikan pada perekonomian Thailand, Thaksin tetap menjadi figur yang berpengaruh dan kontroversial dalam politik Thailand.
Baca Juga: Dele Alli: Perjalanan Karier dan Tantangan di Dunia Sepak Bola
Latar Belakang dan Awal Karier
Lahir pada 26 Juli 1949 di Chiang Mai, Thailand, Thaksin memulai kariernya sebagai perwira polisi sebelum meraih gelar Master di bidang Peradilan Kriminal dari Eastern Kentucky University dan gelar Doktor dari Sam Houston State University. Setelah kembali ke Thailand, ia beralih ke dunia bisnis dan mendirikan Shin Corporation, sebuah konglomerat telekomunikasi yang menjadikannya salah satu individu terkaya di Thailand.
Perjalanan Politik
Masuk ke Dunia Politik
Thaksin memasuki dunia politik dengan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada tahun 1994-1995 dan Wakil Perdana Menteri pada tahun 1995-1996 serta 1997. Pada tahun 1998, ia mendirikan Partai Thai Rak Thai (TRT), yang kemudian memenangkan pemilu tahun 2001, mengantarkannya menjadi Perdana Menteri Thailand.
Kebijakan Populis dan Reformasi
Sebagai Perdana Menteri, Thaksin menerapkan berbagai kebijakan populis yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti program layanan kesehatan universal dan moratorium utang bagi petani. Kebijakan-kebijakan ini berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Baca Juga: Aurora Borealis: Fenomena Cahaya Spektakuler di Langit Utara
Kontroversi dan Kudeta 2006
Tuduhan Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan
Meskipun banyak kebijakannya mendapat apresiasi, Thaksin juga menghadapi berbagai tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Salah satu kasus yang menonjol adalah penjualan saham Shin Corporation kepada Temasek Holdings dari Singapura pada tahun 2006, yang memicu protes luas dan tuduhan konflik kepentingan.
Kudeta Militer dan Pengasingan
Pada September 2006, militer Thailand menggulingkan pemerintahan Thaksin melalui kudeta saat ia berada di luar negeri. Setelah kudeta, Thaksin memilih untuk hidup dalam pengasingan, terutama di Dubai, untuk menghindari berbagai tuntutan hukum yang diajukan terhadapnya di Thailand.
Kembalinya Thaksin ke Thailand
Kepulangan dan Penahanan
Setelah 15 tahun dalam pengasingan, Thaksin kembali ke Thailand pada Agustus 2023 dan langsung ditahan atas berbagai dakwaan korupsi. Namun, pada Februari 2024, ia dibebaskan dengan pembebasan bersyarat setelah menjalani enam bulan penahanan di rumah sakit polisi.
Peran dalam Politik Terkini
Kembalinya Thaksin bertepatan dengan terpilihnya putrinya, Paetongtarn Shinawatra, sebagai Perdana Menteri Thailand termuda. Meskipun secara resmi tidak memegang jabatan politik, pengaruh Thaksin dalam pemerintahan putrinya menjadi sorotan, dengan oposisi menuduh adanya campur tangan dalam pengambilan keputusan pemerintah.
Peran Internasional
Pada Desember 2024, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menunjuk Thaksin sebagai penasihat pribadi untuk peran Malaysia sebagai ketua ASEAN tahun berikutnya. Penunjukan ini menegaskan pengaruh Thaksin yang berkelanjutan dalam politik regional Asia Tenggara