Pangeran Harry: Perjalanan Hidup, Tantangan, dan Perubahan
- PublishedSeptember 19, 2024
viralkan.org – Pangeran Harry, Duke of Sussex, lahir dengan nama Henry Charles Albert David pada 15 September 1984. Dia adalah putra bungsu dari Pangeran Charles (sekarang Raja Charles III) dan mendiang Putri Diana, yang terkenal di seluruh dunia karena kecantikan, kebaikan hati, dan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan. Sebagai anggota Keluarga Kerajaan Inggris, kehidupan Pangeran Harry selalu mendapat sorotan publik. Namun, perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan, transformasi pribadi, dan keputusan kontroversial yang membentuk identitas uniknya.
Baca Juga: Void dalam Arsitektur: Definisi, Fungsi, dan Peran dalam Desain Modern
Kehidupan Awal dan Kehilangan Ibu
Pangeran Harry lahir di Rumah Sakit St Mary, London, dan dibesarkan di Istana Kensington bersama kakaknya, Pangeran William. Ia menjalani pendidikan di beberapa sekolah bergengsi di Inggris, termasuk Eton College. Masa kecilnya dihabiskan di bawah pengawasan media yang intens, namun kehidupan Harry terguncang saat ibunya, Putri Diana, meninggal tragis dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997. Harry, yang saat itu berusia 12 tahun, bersama kakaknya William, berjalan di belakang peti mati ibunya selama pemakamannya, sebuah momen emosional yang dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Kehilangan ibunya menjadi titik balik dalam kehidupan Harry. Pengalaman duka yang mendalam meninggalkan bekas yang mendalam pada dirinya, dan ia kemudian berbicara terbuka tentang pengaruh psikologis dari tragedi tersebut. Di tahun-tahun berikutnya, Harry berjuang menghadapi beban kehilangan dan tekanan kehidupan sebagai anggota keluarga kerajaan.
Baca Juga: Palworld: Game Dunia Terbuka Unik dengan Elemen Monster dan Crafting
Karir Militer
Pada usia muda, Pangeran Harry menunjukkan ketertarikannya pada dunia militer. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Eton, Harry bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst pada tahun 2005. Dia menjalani pelatihan yang intens dan lulus sebagai Letnan Kedua dalam Resimen Blues and Royals, bagian dari Household Cavalry. Harry melanjutkan karir militer yang sukses, termasuk dua kali bertugas di Afghanistan.
Penugasan pertama Pangeran Harry di Afghanistan pada tahun 2007 harus dipotong singkat setelah media internasional membocorkan keberadaannya di medan perang. Namun, pada 2012, ia kembali bertugas di Afghanistan sebagai pilot helikopter Apache. Harry menjelaskan bahwa pengalamannya di medan perang memberikan perspektif baru tentang hidupnya dan membantunya merasa lebih dekat dengan orang-orang biasa yang menjalani kehidupan di luar lingkungan kerajaan.
Setelah menyelesaikan dinas militer aktif, Harry mendirikan Invictus Games pada tahun 2014, sebuah kompetisi olahraga internasional untuk personel militer yang terluka, baik fisik maupun mental. Invictus Games mencerminkan hasrat Harry untuk membantu para veteran militer dan menunjukkan penghargaannya kepada mereka yang terluka atau terluka dalam perang.
Baca Juga: “Perjalanan Karier Megan Fox dalam Dunia Film: Dari Transformers hingga Till Death”
Kehidupan Pribadi dan Pernikahan dengan Meghan Markle
Kehidupan pribadi Pangeran Harry selalu menjadi perhatian publik. Setelah serangkaian hubungan yang gagal, Pangeran Harry bertemu dengan Meghan Markle, seorang aktris Amerika yang dikenal karena perannya dalam serial televisi Suits. Pertemuan mereka pertama kali terjadi pada tahun 2016, dan hubungan mereka berkembang dengan cepat. Pada 2017, Pangeran Harry melamar Meghan, dan pada 19 Mei 2018, mereka menikah dalam sebuah upacara megah di Kapel St. George, Kastil Windsor.
Pernikahan mereka adalah peristiwa besar yang disaksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, pernikahan ini juga menjadi awal dari tantangan baru dalam kehidupan Harry, terutama dalam menghadapi tekanan media dan opini publik. Meghan, yang birasial, menjadi target kritik media Inggris, yang kerap menyerangnya dengan tajuk-tajuk yang bernada rasis dan negatif.
Harry secara terbuka membandingkan perlakuan media terhadap istrinya dengan perlakuan yang diterima ibunya, Putri Diana, selama hidupnya. Hal ini semakin memperburuk hubungannya dengan media dan memperkuat tekadnya untuk melindungi keluarganya dari dampak buruk pemberitaan sensasional.
Pada 6 Mei 2019, Harry dan Meghan menyambut kelahiran anak pertama mereka, Archie Harrison Mountbatten-Windsor. Kemudian, pada 4 Juni 2021, anak kedua mereka, Lilibet Diana Mountbatten-Windsor, lahir. Nama Lilibet adalah penghormatan kepada Ratu Elizabeth II, sementara nama tengah Diana adalah untuk mengenang ibu Harry.
Baca Juga: Dividen: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Investasi Saham
Keputusan Mundur dari Keluarga Kerajaan
Pada Januari 2020, Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat pengumuman mengejutkan bahwa mereka akan “mundur” sebagai anggota senior Keluarga Kerajaan Inggris. Mereka menyatakan niat mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri, termasuk tinggal sebagian waktu di Amerika Utara dan bekerja untuk mandiri secara finansial.
Keputusan ini mengejutkan publik dan menyebabkan banyak spekulasi tentang hubungan mereka dengan keluarga kerajaan. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Oprah Winfrey pada Maret 2021, Harry dan Meghan mengungkapkan tekanan emosional yang mereka alami selama berada dalam lingkup kerajaan, termasuk masalah kesehatan mental Meghan dan perasaan terisolasi dari keluarga kerajaan. Wawancara ini juga menyinggung masalah serius, termasuk dugaan komentar rasis yang dihadapi Meghan selama kehamilannya dengan Archie.
Keputusan Harry untuk mundur dari tugas kerajaan secara resmi dikenal sebagai “Megxit,” sebuah istilah yang mencerminkan keluarnya mereka dari kehidupan kerajaan. Meskipun keputusan ini dikritik oleh beberapa pihak, Harry menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil demi melindungi kesejahteraan keluarganya.
Kehidupan di Amerika Serikat dan Aktivitas Filantropis
Setelah meninggalkan tugas kerajaan, Harry dan Meghan pindah ke Amerika Serikat dan menetap di California. Mereka membangun kehidupan baru yang berfokus pada aktivitas filantropis, bisnis media, dan advokasi sosial. Pasangan ini mendirikan Archewell, sebuah organisasi yang fokus pada pemberdayaan dan kesejahteraan komunitas global. Archewell juga memiliki cabang produksi media yang bekerja sama dengan platform seperti Netflix dan Spotify untuk membuat konten dokumenter, podcast, dan program-program lainnya.
Harry tetap terlibat dalam pekerjaan amal dan advokasi, termasuk isu-isu kesehatan mental yang sangat dekat di hatinya. Dia juga bekerja sama dengan Oprah Winfrey dalam proyek dokumenter berjudul The Me You Can’t See, yang membahas tentang kesehatan mental dan trauma, termasuk pengalamannya sendiri dalam mengatasi duka dan tekanan sebagai anggota keluarga kerajaan.
Peninggalan dan Pengaruh
Pangeran Harry telah membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar anggota Keluarga Kerajaan Inggris. Dia adalah sosok yang dinamis, dengan dedikasi terhadap layanan militer, pekerjaan amal, dan advokasi untuk isu-isu kesehatan mental serta hak asasi manusia. Meskipun menghadapi banyak tantangan, termasuk kehilangan ibunya di usia muda dan tekanan dari sorotan media yang terus-menerus, Harry telah menunjukkan ketahanan dan keberanian untuk mengambil kendali atas hidupnya dan melindungi keluarganya.
Keputusannya untuk mundur dari tugas kerajaan adalah langkah kontroversial, tetapi hal itu mencerminkan komitmennya untuk menjaga kesejahteraan keluarganya dan menjalani hidup dengan integritas. Bersama Meghan Markle, Harry terus menggunakan platformnya untuk membuat perubahan positif di dunia.
Dalam sejarah modern, Pangeran Harry akan dikenang sebagai salah satu anggota keluarga kerajaan yang paling berani dan progresif. Ia telah menunjukkan bahwa bahkan di tengah kemewahan dan tradisi, seseorang tetap dapat menempuh jalan yang berbeda untuk mencari kebahagiaan dan makna hidup.